Jumat, 11 November 2016

Far A Part


 
Kau tahu?
Allah mempertemukan kita untuk satu alasan.
Entah untuk belajar atau mengajarkan.
Entah hanya untuk sesaat atau selamanya.
Entah akan menjadi bagian terpenting atau sekedarnya.
Akan tetapi, tetaplah menjadi yang terbaik di waktu tersebut.
Lakukan dengan tulus. 
Meski akhirnya nanti, tidak menjadi seperti apa yang kita inginkan.
Bagaimanapun.
Tidak ada yang sia-sia, karna Allahlah yang mempertemukan. 

 Tere Liye~


"Kak, bagaimana caranya mengetahui, sejauh mana hati kita benar-benar telah beranjak darinya?" tanya perempuan itu. 

Lelaki itu tersenyum. Kemudian memandang sekilas gadis di sebelahnya.

"Ketika namanya disebut, ketika sekelebat sosoknya muncul dalam bayang, ketika kau teringat akan setiap kekatanya, atau.., saat hujan yang seolah menjadi penghubung rasa diantara kalian itu berderai.., masih adakah debar yang tersisa dalam detakmu?"

Perempuan itu menunduk. Meredam rasa dalam hatinya. Bahkan saat ini, hatinya tengah bergetar. Nanar.

"namun, jika kau telah mampu mengukir senyum tanpa rasa sakit akan keterpisahan itu, mungkin hatimu telah mampu untuk memposisikan ia dalam bingkai yang seharusnya. Tempat yang tepat, di dalam sana. Meski berulang kali bayangnya muncul dalam benak, kau akan baik-baik saja." lanjut laki-laki itu, tanpa menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Apa, itu artinya aku melupakannya?"

Lelaki itu menggeleng.
  
"Justru dia ada, dalam konotasi makna yang berbeda. Kau bukan melupakannya. Namun kau mampu berdamai dengannya. Dengan rasa itu. Kemudian kau mensyukurinya. Hingga rasa sakit itu, kemudian berubah menjadi lapang yang menenangkan."

Gadis itu tersenyum. Menghela napas lega. Ada hangat yang diam-diam menyelusup dalam hatinya.

:')

__

Bukankah cara terbaik menghadapi masa lalu, adalah dengan dihadapi?
Berdiri dengan gagah, menyambutnya dengan damai, menerima apa adanya.
Buat apa dilawan, dilupakan?  
Itu sudah menjadi bagian dari hidup kita.
Peluk semua kisah itu. Berikan tempat terbaik dalam hidupmu.
Dengan kau menerimanya, pelan-pelan ia kan memudar dengan sendirinya.
Disiram oleh waktu, dipoles dengan kenangan baru yang lebih bahagia.
Apakah mudah melakukannya?
It's difficult!
Tapi bukan berarti mustahil! 
...


 
@Ra~
#repost
kau tahu?
terkadang, mengenang itu, indah! ^^
Share:

0 komentar:

Posting Komentar